Selasa, 16 November 2010

Makna Idul Adha

Masih ingatkah kita tentang kisah Nabi Ibrahim a.s. beserta Putra Beliau Ismail a.s. ???
Kisah tentang penyembelihan Nabi Ibrahim AS atas Nabi Ismail AS, yang kemudian diganti oleh Allah SWT seekor kambing, telah dijelaskan oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an, tepatnya surat Ash-Shaffat, ayat 99-113. Kira-kira, kisah globalnya sebagai berikut : Adalah mimpi Nabi Ibrahim AS yang menerangkan beliau menyembelih putranya, Ismail AS. Dalam Qur'an dijelaskan, "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata:"Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.Maka fikirkanlah apa pendapatmu!" Ia menjawab:"Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar". (QS. 37:102) Bahwasanya mimpi seorang nabi merupakan wahyu, sehingga Nabi Ibrahim AS pun melakukan wahyu yang memerintahkan penyembelihan itu. "Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)". (QS. 37:103) Nabi Ibrahim AS telah melaksanakan perintah dalam mimpi itu tanpa keraguan, maka Allah SWT pun berfirman :"Dan Kami panggillah dia:"Hai Ibrahim", (QS. 37:104). "...sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu", sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik". (QS. 37:105) Allah menerangkan itu semua, dan menyatakan : "Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata". (QS. 37:106). Lalu, Allah SWT mengganti penyembelihan Ismail AS itu dengan firman-Nya, "Dan Kami tebus anak itu dengan dengan seekor sembelihan yang besar". (QS. 37:107). Para ulama sepakat bahwa yang dimaksud dengan "Sembelihan Yang Besar" adalah kambing/domba. Lalu, bagaimana dengan pertanyaan Anda, bahwa itu semua adalah cerita versi Yahudi/Bani Israel? Memang, baik Islam maupun Yahudi mempunyai cerita-cerita tentang para Nabi. Itu karena sumber sejarahnya sama, yaitu sejarah Nabi Ibrahim AS. Baik, Islam maupun Yahudi sama-sama mengagungkan Nabi Ibrahim AS. Kalau memang cerita versi Yahudi adalah seperti Islam, maka itulah kesamaan agama-agama samawi. Tetapi, ada satu hal yang membedakan dan diubah ceritanya oleh orang-orang Yahudi/Bani Israel. Orang Yahudi mengklaim bahwa yang disembelih bukanlah Ismail, tetapi Ishaq [Anda bisa mengecek keterangan ini dalam Perjanjian Lama]. Di sinilah yang ditolak dan dibenarkan sejarahnya oleh Allah SWT sebagaimana yang termaktub dalam ayat Qur'an di atas. Demikian, maaf jika tidak memuaskan. Wallahu A'lam Wassalam

sumber : klik disini